



Forum Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FIM PII) Kalimantan Selatan kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional.
Ketua FIM PII Kalsel, Ir. Nanang Elva Julianoor Putra, berhasil tampil di podium utama The 4th China-ASEAN Engineers Capacity Enhancement Training Program (BAST) di Beijing, Tiongkok pada 15 September 2025 lalu.
Dalam forum bergengsi yang dihadiri insinyur muda dari seluruh ASEAN dan China ini, Nanang membawakan paparan soal inovasi teknologi dan peluang investasi yang berfokus pada potensi Kalimantan Selatan.
Namun, di balik kebanggaan ini, tantangan pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur masih membayangi daerah.
“Meski Kalsel kaya potensi, butuh kolaborasi dan dukungan berkelanjutan agar inovasi dan teknologi tidak hanya jadi wacana, melainkan solusi nyata bagi masyarakat Banua,” kata Nanag, Jumat (26/9/2025).
Ia mengatakan, partisipasi dalam forum internasional ini bukan sekadar simbol kebanggaan, tapi momentum strategis untuk memperkuat kapasitas insinyur muda Kalsel.
“Kami ingin menunjukkan bahwa insinyur muda Banua mampu berkontribusi dalam percakapan global,” ujarnya.
Di sisi lain, Nanang juga mengingatkan bahwa pengembangan SDM dan infrastruktur di Kalsel masih menghadapi sejumlah kendala.
“Kita harus terus dorong peningkatan kualitas pendidikan teknik dan fasilitas pendukung agar potensi ini bisa dimanfaatkan maksimal,” ungkapnya.
Forum ini menjadi ajang penting untuk membuka jejaring, berbagi pengalaman, serta merancang kerja sama internasional. Nanang berharap ke depan, kolaborasi yang terjalin bisa mempercepat pembangunan berkelanjutan dan pengembangan teknologi tepat guna di Banua.
Oleh karena itu, partisipasi FIM PII Kalsel di acara yang digagas Chinese Society of Engineers, Beijing Institution of Engineers, dan ASEAN Federation of Engineering Organizations ini menghadirkan banyak peluang. Mulai dari pengembangan smart city, energi baru, hingga manufaktur cerdas yang dapat diterapkan di Kalsel.
Namun, Ia menekankan bahwa tanpa dukungan konkret dari pemerintah daerah dan sektor swasta, potensi yang diangkat bisa tertahan di level diskusi.
“Inovasi dan budaya harus berjalan beriringan, tapi juga butuh dukungan nyata untuk mewujudkannya,” tutupnya. MC kalsel/tgh
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id